Makam Sultan Baabullah: Sang Penguasa 72 Pulau

Makam Sultan Baabullah: Sang Penguasa 72 Pulau

Makam Sultan Baabullah berada di Desa Foramadiahi, Ternate, Maluku Utara, di lereng Gunung Gamalama. Lokasi makam ini terletak sekitar 10 km dari pusat Kota Ternate dan dapat dicapai melalui perjalanan darat dengan kendaraan pribadi atau ojek. Makam ini merupakan salah satu situs bersejarah yang dihormati oleh masyarakat setempat, karena Sultan Baabullah adalah salah satu pahlawan terbesar dalam sejarah Ternate.

Makam Sultan Baabullah cukup sederhana, namun memiliki nilai historis yang tinggi. Kompleks makam ini dikelilingi oleh pepohonan hijau yang menambah suasana tenang dan khusyuk. Di area makam terdapat nisan khas Islam yang dihiasi dengan ukiran tradisional Ternate. Selain itu, makam ini sering dijadikan tempat ziarah, baik oleh masyarakat setempat maupun pengunjung dari luar daerah.

Kompleks makam Sultan Baabullah juga dijaga oleh masyarakat adat setempat untuk memastikan kebersihan dan kelestariannya. Pengunjung sering datang untuk mendoakan Sultan Baabullah sebagai penghormatan atas jasanya dalam membela tanah air dari penjajah.


Profil Sultan Baabullah

Sultan Baabullah (1528–1583) adalah Sultan Ternate yang memerintah pada periode 1570–1583. Beliau dikenal sebagai seorang pemimpin besar yang berhasil mengusir Portugis dari Maluku dan menjadikan Kesultanan Ternate sebagai kekuatan maritim dan politik terbesar di Nusantara pada masanya.

Latar Belakang
Sultan Baabullah adalah putra dari Sultan Khairun, yang dikenal gigih melawan Portugis. Setelah Sultan Khairun dibunuh secara licik oleh Portugis pada tahun 1570, Baabullah diangkat menjadi Sultan Ternate dan langsung melancarkan perlawanan besar-besaran terhadap Portugis.

Prestasi Sultan Baabullah

  1. Mengusir Portugis
    Pada tahun 1575, Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis dari Benteng Santo Paulo di Ternate. Keberhasilan ini menjadikan Baabullah sebagai tokoh penting dalam sejarah perjuangan melawan kolonialisme di Indonesia.

  2. Kekuasaan Maritim
    Sultan Baabullah memperluas pengaruh Ternate hingga mencakup wilayah dari Mindanao di Filipina selatan hingga Ambon di Maluku. Dengan demikian, ia dijuluki sebagai "Penguasa 72 Pulau."

  3. Peningkatan Diplomasi
    Baabullah juga membangun hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain, baik di Nusantara maupun di luar negeri, seperti Kesultanan Aceh dan Turki Utsmani.

  4. Kemajuan Islam
    Di bawah kepemimpinannya, Islam semakin berkembang di Maluku dan menjadi agama mayoritas di wilayah itu.

Akhir Hidup
Sultan Baabullah wafat pada tahun 1583 dan dimakamkan di Foramadiahi, Ternate. Beliau meninggalkan warisan besar berupa kekuatan dan kedaulatan Kesultanan Ternate serta semangat perlawanan terhadap penjajah.

Sultan Baabullah dikenang sebagai pahlawan nasional yang gagah berani dan seorang pemimpin visioner yang membawa Ternate ke puncak kejayaan.